Selasa, 02 Februari 2010

Diare pada bayi

lagi beres2 rumah ketemu majalah nikita yang sudah lama dan kulihat daftar isinya menarik banget... aku mo coba bagi2.

Ternyata bayi bisa terkena diare gara-gara terinfeksi jalan lahir, terutama bila menelan air ketuban saat terjadi proses persalinan. Apalagi bila air ketubannya sudah pecah beberapa jam atau beberapa hari sebelum si bayi lahir, hingga beresiko air ketuban sudah terinfeksi kuman. Sebetulnya, bila air ketubannya tak terinfeksi, sekalipun tertelan bayi, tak masalah.

Sayangnya, diare yang terjadi akibat infeksi agak sulit dibedakan dengan BAB karena sebab lain. Apalagi bila si bayi menyusui ASI. Pada anusnya juga akan tampak kemerahan karena sering BAB.
Jadi kalau si bayi seakan "diare" karena minum ASI, itu normal-normal saja. Selama tumbuh kembangnya bagus dan berat si bayi sehat-sehat saja.

Cara mendeteksi, kita lihat kondisi si bayi apakah mencretnya disertai demam, muntah atau yang lainnya, dan mencretnya dalam jumlah sangat banyak serta mancur, ini menandakan ada masalah dengan si bayinya. Kalau si kecil sudah makan makanan tambahan perhatikan BAB-nya apakah bagian yang cair lebih banyak daripada padatnya.

Gimana Cara Menanggulanginya :

1. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya
Bila masih ASI maka tetaplah menyusui si kecil, karena di dalam ASI terkandung zat
antibiotik dan anti kuman. Bila si kecil sudah agak besar berikan oralit terus menerus, sedikit
demi sedikit, untuk mengganti cairan yang hilang.

2. Berikan Makanan yang Tepat
Hentikan pemberian susu formula selama diare, bila tetap ingin memberi susu, ganti susu
formula yang khusus untuk anak yang diare, jangan diberi makanan yang merangsang
timbulnya sakit perut, buah dan sayur di stop dulu selama diare, untuk sementara beri si kecil
makanan lembek agar mudah di cerna.

3. Segera bawa ke dokter, jika anak mengalami diare berat disertai demam, darah, muntah dll

Cegah diare :
1. Menyediakan makanan dan minuman yang bersih
2. Menjaga kebersihan peralatan makan dan minum
3. Membudayakan cuci tangan sebelum makan maupun sebelum merawat atau melakukan kontak dengan bayi
4. Membersihkan mainan si bayi secara berkala
5. Memberikan ASI eksklusif pada bayi

TIPS BILA ANAK MENGALAMI KEJANG DEMAM

Jangan panik, karena biasanya kejang berlangsung hanya dalam beberapa menit. Yang perlu dilakukan orang tua adalah :

1. Longgarkan pakaian anak, agar ia lebih mudah bernapas

2. Bebaskan jalan napas anak agar pernapasannya tidak terganggu

3. Baringkan anak dengan posisi miring ke arah kita, sehingga kita bisa melihat kondisinya. Apakah matanya berkedip-kedip, tangannya menegang, dan sebagainya. Selain itu, agar apabila ada muntahan bisa terkumpul di pipi bagian bawah dan mudah dikeluarkan.

4. Usahakan posisi kepalanya lebih rendah dari kaki agar muntahan tidak masuk ke jalan napas

5. Bawalah segera ke RS bila : kejangnya tidak berhenti dalam waktu 5 menit, kejang berulang atau lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam, panas tinggi lebih dari 40 derajat C, kejangnya fokal (sebagian tubuh), atau anak tidak sadar setelah kejang berhenti.

6. Bila khawatir kejang akan berulang, sediakan obat penurun panas dan obat untuk menghentikan kejang, yaitu yang dimasukan ke dubur. Tentunya penyediaan obat ini harus dikonsultasikan dulu dengan dokter kita.

7. Jangan lupa, catat dan ingat-ingat pada suhu berapa anak mengalami kejang

sumber : nakita